Jangan jadi pecundang atas dirimu sendiri, yang terus bertahan pada situasi yang tidak baik
Jumat, 09 September 2016
Senin, 05 September 2016
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPS)
Program Studi : D IV Kebidanan
Mata Kuliah : Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Kode Mata Kuliah : BD. 304
Semester : IV (empat)
SKS : 2 SKS (T:
1, P:2)
Dosen
Pengampu : Tri
Novitsari S.Tr Keb.
Deskripsi MK :
Mata kuliah
ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami ruang lingkup
yang menjadi kajian mata kuliah ini meliputi hal-hal berikut ini. Konsep kependudukan di indonesia, mengidentifikasi
perkembangan KB di Indonesia, membahas program KB di Indonesia, mempraktekkan
program KIE dalam pelayanan KB, melakukan pelayanan kontrasepsi dengan berbagai
metode, melakukan pembinaan akseptor, melakukan berbagai cara penanggulangan
akseptor bermasalah, melakukan pendokumentasian pelayanan KB.
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan
salah satu didalam paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu
mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga
Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan.
Capaian Pembelajaran MK:
Mahasiswa mampu
mengidentifikasikan dan mempraktikkan cara pemasangan alat kontrasepsi (KB)
dalam pratek kebidanan di masyarakat secara benar.
Minggu, 04 September 2016
DESKRIPSI Pelayanan KEELUARGA BERENCANA (KB)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPS)
Program Studi : D IV Kebidanan
Mata Kuliah : Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Kode Mata Kuliah : BD. 304
Semester : IV (empat)
SKS : 2 SKS (T:
1, P:2)
Dosen
Pengampu : Tri
Novitsari S.Tr Keb.
Deskripsi MK :
Mata kuliah
ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami ruang lingkup
yang menjadi kajian mata kuliah ini meliputi hal-hal berikut ini. Konsep kependudukan di indonesia, mengidentifikasi
perkembangan KB di Indonesia, membahas program KB di Indonesia, mempraktekkan
program KIE dalam pelayanan KB, melakukan pelayanan kontrasepsi dengan berbagai
metode, melakukan pembinaan akseptor, melakukan berbagai cara penanggulangan
akseptor bermasalah, melakukan pendokumentasian pelayanan KB.
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan
salah satu didalam paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu
mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga
Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan.
Capaian Pembelajaran MK:
Mahasiswa mampu
mengidentifikasikan dan mempraktikkan cara pemasangan alat kontrasepsi (KB)
dalam pratek kebidanan di masyarakat secara benar.
DOWNLOAD RPS PELAYANAN KBSenin, 04 April 2016
Manfaat daun sirih
A. Manfaat Daun Sirih Merah
Sirih merah memiliki manfaat sebagai berikut:
- Mengatasi keputihan
- Mengobati diabetes
- Menghilangkan bau badan
- Menghilangkan bau mulut
Kemungkinan besar, masih banyak yang belum diketahui mengenai sirih merah yang daunnya berbentuk hati di bagian puncaknya ini. Hal ini dikarenakan masih sangat jarangnya penelitian oleh para ahli yang menggunakan sirih merah sebagai objek. Berbeda dengan khasiat danmanfaat daun sirih hijau telah terjabar dengan rapi dan diketahui secara umum.
Cara Menggunakan Daun Sirih
Kedua varietas ini memiliki manfaat yang nyaris sama. Pengolahan yang dibutuhkan untuk keduanya pun juga sama. Tinggal lakukan teknik rebusan saja untuk digunakan sebagai obat dalam. Teknik rebusan yang dilakukan adalah dengan memasukkan beberapa lembar daun sirih ke dalam beberapa gelas air hingga jumlah air yang direbus susut. Setelah itu, air rebusan yang telah susut itu diminum. Sementara untuk obat luar, teknik yang digunakan adalah dengan membalurkan sirih ke bagian-bagian luar yang sakit. Baik dengan cara setelah dilumat atau dengan cara hanya diletakkan saja.
Pemaparan di atas tentu membuka wacana baru bagi kita tentang kemungkinan obat herbal yang bagus di dalam manfaat daun sirih merah dan hijau. Kita tinggal melestarikannya saja. Apalagi daun sirih terkenal sudah merambat dengan bebas di mana-mana. Waktu yang dibutuhkan pun untuk menyiapkan segala keperluan penggunaan daun sirih ini sendiri juga terbilang singkat dan tidak memakan waktu banyak.
Hari ini telah berkembang menjadi salah satu obat alternatif dan herbal yang diolah komersil dalam bentuk botolan. Tapi tetap saja, daun sirih yang telah diolah tersebut memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut di antaranya adalah bahwa daun sirih yang diolah terbilang mahal dan masih bercampur dengan bahan kimia lainnya. Alhasil, ekstrak sirih yang dimiliki dalam setiap botolnya terbilang sedikit.
Meskipun demikian, penggunaan sirih dalam bentuk botolan terbilang lebih baik dibandingkan menggunakan bahan kimiawi. Jadi, pastikan kita menggunakan sirih dengan teratur dalam bentuk apapun.
Manfaat Labu Siam
Untuk : Obat Hipertensi , Batu Ginjal ,Tumit Hitam ,Kutil dan Lainya
Chayote atau labu siam bisa diolah jadi berbagai menu makana salah satunya adala sayur . sebagian orang menjadi sayur favorit dalam hidupnya. Labu siam bisa dimakan baik buah maupun daunnya untuk sayur.
Buah Labu siam memiliki kadar vitamin C yang tinggi, rendah kalori, rendah sodium, tidak mengandung kolesterol, dan merupakan sumber serat yang baik bagi tubuh. sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus.
Kemudian kandungan asam Folat dalam buah labu siam sangat diperlukan bagi ibu hamil untuk mengurangi risiko kelahiran bayi cacat. Adanya Kalsium juga berguna dalam menjaga tekanan darah dan membersihkan karbondioksida di dalam darah.
Labu siam juga baik untuk mencegah dan mengobati kolesterol, diabetes, melarutkan batu ginjal, mencegah aterosklerosis dan mencegahkanker.
Simpulnya mengkonsumsi rutin labu siam dapat mencegah beberapa penyakit di atas . Namun jika ingin mengobati penyakit diatas ada baiknya lakukan langkah pengobatan berkut ini :
Manfaat Labu Siam sebagai Obat Hipertensi
sediakan
- Labu siam ukuran sedang 1 buah
- Mentimun ukuran sedang 2 buah
Cuci bersih , iris kecil kecil untuk kemudian dibuat jus.
Aturan pakai
Ramuan jus diminum 3 kali sehari sampai tekanan darah menjadi normal.
Manfaat Labu Siam sebagai Obat Batu Ginjal
Rebus daun labu siam secukupnya , minum air rebusan sebanyak 3-5 kali sehari untuk mengobati batu ginjal.
Manfaat Labu Siam sebagai Obat Tumit Hitam :
Getah labu siam, dioleskan di tempat tersebut, biarkan hingga kering setelah itu dicuci tumit hingga bersih.
Manfaat Labu Siam sebagai Obat Kutil
labu siam diiris. kemudian getahnya digosok gosokkan pada kulit yang tumbuh kutil.
Khasiat Labu Siam sebagai Obat Gusi Berdarah dan Sariawan :
Parut labu siam secukupnya, beri dua sendok air matang dan satu sendok madu, minum 3 kali sehari, untuk menyembuhkan sariawan, makan sebagai lauk setelah dikukus atau direbus.
Khasiat Labu Siam sebagai Obat Gusi Berdarah dan Sariawan Diabetes :
labu siam dikukus dimakan untuk menggantikan nasi. Karena kandungan karbohidrat dalam labu siam cukup tinggi sehingga konsumsi nasi putih dapat dikurangi.
Khasiat Labu Siam sebagai Obat Gusi Berdarah dan Sariawan Kompres penurun panas:
labu siam diparut. parutan tersebut lalu tempelkan pada dahi orang yang menderita sakit panas .
MANFAAT RUMPUT FATIMAH
Rumput Fatimah adalah rumput yang asalnya dari wilayah Arab, mempunyai nama latinLabisa pumila. Sedangkan di Arab dikenal dengan nama Kaf Mariyam yang artinya telapak kaki mariyam. Rumput ini sangat popular ditempat asalnya, disebut juga tanaman sahabat wanita. Karena kepopuleran itu, rumput Fatimah sudah beredar diseluruh negara-negara kawasan Asia, termasuk di Indonesia pula.
Manfaat rumput Fatimah
Rumput Fatimah sudah sering digunakan sebagai obat dalam proses persalinan, karena dipercaya mampu melancarkan proses persalinan. Dengan cara meminumkan air rendaman rumput Fatimah kepada sang ibu.
Rumput Fatimah juga memiliki kandungan senyawa fitokimia. Senyawa tersebut menyebabkan kontraksi di rahim ketika dikonsumsi. Kerja senyawa tersebut yaitu dengan dipecahnya pembuluh darah dan stress otot. Senyawa fitokimia juga dapat mengakibatkan pendarahan.
Dalam sumber yang berbeda, dinyatakan bahwa rumput Fatimah memiliki kandungan oksitosin. Zat tersebut dapat melancarkan proses persalinan. Karena itulah, rumput Fatimah dipercaya mampu memperlancar persalinan sejak dulu.
Bahaya rumput fatimah
Ternyata tak selamanya yang dipercaya mampu memperlancar proses persalinan juga mengandung bahaya. Bahaya rumput Fatimah :
Kedua, dapat mengakibatkan pendarahan yang berakibat meninggalnya janin. Apabila ibu hamil mengkonsumsi air rendaman rumput Fatimah sebelum terbukanya rahim, hal ini akan sangat membahayakan bagi janin dan ibu juga. Terjadinya kontraksi yang kuat, sedangkan pembukaan yang kurang maksimal, akan mengakibatkan robeknya rahim, terjadi pendarahan, atau bahkan terjadi kematian pada janin. Hal tersebut mungkin tidak Anda inginkan bukan?
Jika Anda benar-benar ingin menggunakan rumput asal Arab ini untuk melancarkan proses persalinan, maka ada yang harus Anda perhatikan sebelum mengkonsumsinya. Boleh mengkonsumsi rumput Fatimah sebelum ibu akan benar-benar melahirkan. Sebaiknya, rumput Fatimah dapat dikonsumsi ketika pembukaan ke 6 seterusnya, ketika sang ibu hamil akan melahirkan. Apabila ibu hamil mengkonsumsinya dibawah pembukaan 6 atau disaat pecahnya ketuban dapat terjadi kontraksi yang berbahaya.
Keracunan Obat dan bahan Kimia Berbahaya
A. KERACUNAN OBAT
Definisi
Keracunan obat adalah suatu efek obat yang timbul pada pasien karena beberapa faktor seperti miss use (salah penggunaan), miss dose (salah dosis), salah pemberian obat,dan lain – lain yang sifatnya tidak di sengaja atau disengaja. Sedangkan alergi obat adalah suatu reaksi yang ditimbulkan olah tubuh akibat pemberian senyawa asing.
B. Cara menghindarinya:
1.Kenali tubuh
Jika mempunyai alergi pada suatu senyawa (baik obat maupun makanan) maka ingatlah atau bahkan catat agar hal itu tidak terjadi.
2. Kenali obat dan makanan
Tanyakan pada dokter saat memberikan resep atau apoteker saat menebus obat tentang bagaimana cara penggunaan yang tepat, efek apa yang akan ditimbulkan, dapatkah menimbulkan alergi bagi kebanyakan orang, dan yang paling penting bagaimana cara penangannya saaat terjadi alergi.
C. Jenis-Jenis dan Tipe Obat
Jenis Obat bebas :
Obat yang dapat dibeli atau didapatkan tanpa adanya resep dari tenaga kesehatan yang berwenang. Contoh : aspirin, obat flu.
Obat dengan resep : Obat yang diperjualbelikan secara legal. Contoh : obat dengan tanda tertentu (® )
Obat herbal atau tumbuhan obat , yaitu obat-obatan yang digunakan berasal dari tumbuhan dan belum mengalami proses kimia dilaboratorium. Contoh : ginko biloba, jamu, dan lain – lain.
Sistem Distribusi Obat
1. Penyediaan obat cadangan/terpusat yaitu persediaan obat didalam ruang rawat Contoh : cairan infus, vitamin .
2. Sediaan dosis obat yaitu penyimpanan ditempat khusus yang sudah diberi label obat .Contoh : kotak obat untuk tiap – tiap klien.
3. Sistem pembagian obat secara otomatis
Menggunakan mesin yang berfungsi seperti mesin ATM untuk mengambil obat dengan cepat bila dalam keadaan darurat.
Menggunakan mesin yang berfungsi seperti mesin ATM untuk mengambil obat dengan cepat bila dalam keadaan darurat.
4.Suplai obat mandiri yaitu obat diberikan dan disimpan oleh klien secara langsung. Contoh : obat-obat per oral (tablet, sirup).
D. Legal Aspek Pemberian Obat Tenaga kesehatan yang berwenang untuk memberikan obat :
1. Medis / dokter
2. Farmasist / apoteker
3. Perawat
E. Legal Aspek Pemberian Obat Resep
Obat Dalam resep obat harus tercantum :
1.Nama lengkap klien
2. Nama obat yang diberikan
3.Jumlah dan dosis obat yang diinginkan
4. Frekuensi pemberian selama 1 hari.
5. Tanggal resep dibuat
6.Tanda tangan tenaga kesehatan yang membuat resep
Tipe Obat
Ø Order sekali waktu adalah pesanan pemberian obat yang hanya satu kali untuk diberikan, misalnya obat-obat preoperative / anestesi.
Ø Stat order adalah pesanan pemberian obat yang segera diberikan kepada klien dan hanya berlaku satu kali pemberian, contoh : laksatif.
Ø By phone order adalah pesanan / instruksi melalui telepon, faximile, verbal. Perawat harus melakukan pencatatan pesanan ini, kemudian meminta tanda tangan pemberi pesanan.
Manifestasi Klinis
Ciri-ciri keracunan umumnya tidak khas dan dipengaruhi oleh cara pemberian, apakah melalui kulit, mata, paru, lambung atau suntikan, karena hal ini mungkin mengubah tidak hanya kecepatan absorpsi dan distribusi suatu bahan toksik, tetapi juga jenis dan kecepatan metabolismenya. Pertimbangan lain meliputi perbedaan respons jaringan.
Hanya beberapa racun yang menimbulkan gambaran khas seperti pupil sangat kecil (pinpoint), muntah, depresi, dan hilangnya pernapasan pada keracunan akut morfin dan alkaloidnya. Pupil pinpoint merupakan satu-satunya tanda, karena pupil biasanya berdilatasi pada pasien keracunan akut. Kecuali pada pasien yang sangat rendah tingkat kesadarannya, pupilnya mungkin menyempit tetapi tidak sampai berukuran pinpoint
Kulit muka merah, banyak keringat, tinnitus, tuli, takikardi, dan hiperventilasi sangat mengarah pada keracunan salisilat akut (Aspirin). Luka bakar berwarna putih pucat dan mukosa mulut dan luka bakar keabu-abuan pada bibir dan dagu menunjukkan pasien telah minum bahan akustik atau korosif, dan bau lisol adalah ciri khas intoksikasi derivat fenol.
Ditemukan bula pada kulit pasienyang tidak sadarkan diri, terutama pada daerah kulit yang eritema, sangat mengarah pada dosis barbiturat berlebih sebagai penyebab koma. Frekuensi terjadinya lesi-lesi ini sampai 6% terutama bila menggunakan ppreparat-preparat barbiturat dengan masa kejang sedang. Lesi ini paling sering ditemukan pada lipatan diantara dua permukaan kulit yang mengalami tekanan, seperti celah antar jari dan bagian dalam lipatan lutut. Lesi jarang timbul pada daerah dengan tekanan maksimum. Bila dijumpai, biasanya terjadi pada keracunan akut lain, terutama glutetimid, antidepresan trisiklik, metakualon, meprobamat, dan karbon monoksida.
Penting pula diperiksa adanya tanda-tanda tusukan jarum suntik terutama dipunggung tangan, fosa kubiti, lengan bawah, dan di bagian dala betis serta pleksus vena rektum, vagina, dan sublingual. Luka-luka tususk ini sering disertai infeksi.
Ciri lain adalah mainlining, terutama pada penggunaan metakualon dan barbiturat, berupa ulkus dangkal di vena superficialis dengan tercecernya obat ke dalam jaringan subkutan.
Kombinasi hipertonik, refleks ekstremitas yang meningkat, sering disertai dengan klonus, respons ekstensor, dan mioklonik di samping menurunnya kesadaran menyokong diagnosis keracunan marax (difenhidramin dan metakualon).
Hilangnya kesadaran dengan pupil berdilatasi lebar, distensi vesika urinaria, bisisng usus negatif, aritmia jantung dan gejala-gejala traktus piramidalis sering merupakan akibat dosis berlebih obat antidepresan trisiklik.
Riwayat menurunnya kesadaran yang jelas dan cepat, disertai dengan gangguan pernapasan dan kadang-kadang henti jantung pada orang muda sering dihubungkan dengan keracunan akut dekstropropoksifen, terutama bila digunakan bersama alkohol.
Anak remaja, yang menunjukkan ciri-ciri yang mengarah pada intoksikasi alkahol tetapi dengan napas yang berbau peralut seperti aseton atau toluen, harus dicurigai telah melakukan solvent sniffing, biasanya karena menghirup perekat buatan pabrik. Untuk zat aditif, gejala terdiri dari dua kelompok besar yaitu:
Kelompok sindrom simpatomimetik
Gejala yang sering ditemukan adalah dilusi, paranoid, takikardi, hipertensi, hiperpireksia, keringat banyak, midriasis, hiperfleksi, kejang (pada kasus berat), hipotensi (pada kasus berat), dan aritmia (pada kasus berat).
Obat-obat dengan gejala tersebut adalah:
1. Amfetamin
2. MDMA dan derivatnya
3. Kokain
4. Dekongestan
5. intoksikasi teofilin
6. Intoksikasi kafein
Golongan opiat (morfin, petidin, heroin, kodein) dan sedatif
Tanda dan gejala yang sering ditemukan adalah koma, depresi napas, miosis, hipotensi, bradikardi, hipotermia, edema paru, bisisng usus menurun, hiporefleksi, dan kejang (pada kasus yang berat).
Pada kelompok ini dimasukkan beberapa obat, yaitu:
1. Narkotika
2. Barbiturat
3. Benzodiazepin
4. Meprebamat
5. Etanol
Penatalaksanaan
Penetalaksanaan kedaruratan terhadap reaksi obat akut :
Kaji keadekuatan pernafasan. Dapatkan control jalan nafas ventilasi dan oksigenasi
gunakan selang endotrakeal dan berikan bantuan ventilasi pada pasien dengan depresi berat yang tidak ada reflek batuk
dapatkan analisis gas darah untuk hipoksia karena hipoventilasi dan abnormalitas asam basa.
Berikan oksigen.
Stabilkan system kardiovaskuler ( ini dilakukan simultan dengan penatalaksanaan jalan nafas)
mulai kompresi jantung eksternal dan ventilasi pada tidak adanya denyut jantung
memulai monitor EGC
dapatkan gambaran sample darah untuk tes glukosa, elektrolit, BUN, kreatinin, dan skrin toksikologi yang tepat
mulai cairan IV
Berikan antagonis obat khusus sesuai ketentuan jika obat diketahui. Nalakso hidroklorida (narcan) sering digunakan, dekstrosa 50% dalam air juga digunakan (untuk hipoglikemia)
Singkirkan obat dari lambung sesegera mungkin
rangsang muntah jika setelah pasien ditemukan dini setelah mencerna.(Simpan muntahan untuk pemeriksaan toksikologi).
Gunakan bilas lambung jika pasien tuidak sadar atau jika tidak ada jalan untuk menentukan kapan obat diminum. (jika pasioen tidak mempunyai rerflek menelan atau batuk, lakukan prosedur ini hanya setelah inkubasi dengan selang endotrakea dikembungkan untuk mencegah aspirasi isi lambung)
Karbon teraktivasimungkin dapat digunakan pada terapi, digunakan setelah muntah atau bilas.
Simpan aspirasi lambung untuk analisis toksikologik.
Sediakan peralatan mendukung
ukur suhu rectal : termoregulasi yang ekstrem (hipertermia dan hipotermia) harus diketahui dan ditangani
atasi kejang sesuai petunjuk, mulai kewaspadaan kejang.
Bantu hemodialisis dan dialysis peritoneal untuk potensi keracunan mematikan
Pasang kateter urine untuk mempertahankan aliran urine karena obat atau metabolic dikeluarkan melalui urine.
Dapatkan pemeriksaan fisik untuk menghilangkan kemungkinan syok insulin, meningitis, hematoma, subdural, stroke, dan penyebab lain.
kaji tanda jarum dan bukti trauma luar
lakukan pengkajian neurologik cepat (tingkat respon, ukuran dan reaksi pupil, reflek, temuan vocal neurologoik.
Ingat bahwa beberapa pangguna obat menggunakan obat multiple secara simultan.
Waspada bahwa terdapat insiden tinggi infeksio HIV AIDS dan hepatitis B, diantaranya pengguna obat kala menggunakan jarum yang tidak steril.
Periksa nafas pasien untuk karakteristik bau alcohol, aseton dan lain-lain.
Coba untuk mendapat riwayat penggunaan obat (dari orang lain yang ikut bersama pasien)
ciptakan hubungfan suportif dan realistis dengan pasien.
Jangan meninggalkan pasien sendiri karena ada potensi menyakiti diri, orang lain atau staf di departemen kedaruratan.
Masukan pasien ke unit perawatan intensif jika tidak sadar, jika pasien dengan sengaja takar ajak konsultasi ke sokter psikiatrik bila diperlukan.
Buat usaha untuk mendaftarkan pasien pada program penanganan obat (detoksifikasi dan rehabilitasi)
KERACUNAN BAHAN KIMIA
Definisi
Keracunan bahan kimia biasanya melibatkan bahan-bahan kimia biasa seperti bahan kimia rumah, produk pertanian, produk tumbuhan atau produk industri. Keracunan zat-zat kimia pada tubuh manusia dapat membahayakan kelangsungan hidup. Bahan kimia beracun tersebut akan merusak jaringan tubuh terpenting sehingga menggangu atau bahkan menghentikan fungsinya. Beberapa jaringan tubuh yang rentan terhadap keracunan diantaranya kulit, susunan syaraf, sumsum tulang, ginjal, hati, dan alat-alat pencernaan. Jika organ tersebut terganggu, terjadilah penurunan tingkat kesehatan yang akan membahayakan jiwa manusia, terutama bila pertolongan terlambat diberikan.
Beberapa jenis bahan kimia yang harus diperhatikan karena berbahaya adalah :
Bahan Kimia Penjelasan Potensi Bahaya Kesehatan
AgNO3 Senyawa ini beracun dan korosif. Simpanlah dalam botol berwarna dan ruang yang gelap serta jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Dapat menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh. Gas/uapnya juga menebabkan hal yang sama.
HCl Senyawa ini beracun dan bersifat korosif terutama dengan kepekatan tinggi. Dapat menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh. Gas/uapnya juga menebabkan hal yang sama.
H2S Senyawa ini mudah terbakar dan beracun Menghirup bahan ini dapat menyebabkan pingsan, gangguan pernafasan, bahkan kematian.
H2SO4 Senyawa ini sangat korosif, higroskopis, bersifat membakar bahan organik dan dapat merusak jaringan tubuh
Gunakan ruang asam untuk proses pengenceran dan hidupkan kipas penghisapnya. Jangan menghirup uap asam sulfat pekat karena dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, kontak dengan kulit menyebabkan dermatitis, sedangkan kontak dengan mata menyebabkan kebutaan.
NaOH Senyawa ini bersifat higroskopis dan menyerap gas CO2. Dapat merusak jaringan tubuh.
NH3 Senyawa ini mempunyai bau yang khas. Menghirup senyawa ini pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pembengkakan saluran pernafasan dan sesak nafas. Terkena amonia pada konsentrasi 0.5% (v/v) selama 30 menit dapat menyebabkan kebutaan.
HCN Senyawa ini sangat beracun. Hindarkan kontak dengan kulit. Jangan menghirup gas ini karena dapat menyebabkan pingsan dan kematian.
HF Gas/uap maupun larutannya sangat beracun. Dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, dan saluran pernafasan.
HNO3 Senyawa ini bersifat korosif. Dapat menyebabkan luka bakar, menghirup uapnya dapat menyebabkan kematian.
Bahan-bahan kimia diatas, jika kita amati adalah bahan-bahan kimia yang umumnya kita gunakan dalam laboratorium. Ternyata bahan-bahan kimia tersebut menyimpan potensi untuk meracuni tubuh.
Keracunan bahan kimia diatas, dapat terjadi melalui beberapa cara, sesuai dengan sifatnya. Keracunan dapat terjadi akibat tertelannya bahan kimia dalam saluran pencernaan. Untuk bahan kimia berupa gas, saluran pernafasan merupakan jalan masuk utama ke dalam tubuh seseorang. Bahan beracun dapat pula diserap melalui kulit atau langsung merusak jaringan kulit apabila terjadi persinggungan dengannya. Selaput lendir (mukosa) mata juga dapat menjadi salah satu tempat masuknya bahan kimia yang kemudian meracuni jaringan setempat.
Faktor – Faktor Risiko
Individu yang berisiko mengalami keracunan asid-alkali ialah:
Ø Individu yang menyimpan dan menggunakan bahan-bahan kimia di rumah.
Ø Anak-anak yang berada di sekitar di mana tersimpannya bahan-bahan kimia .
Ø Orang yang bekerja di pabrik – pabrik kimia.
Tanda – Tanda Dan Gejala
Gejala-gejala keracunan asid-alkali:
Ø Pengeluaran air liur yang berlebihan
Ø Kesan luka terbakar pada mulut dan bibir
Ø Disfonia (sukar mengeluarkan suara)
Ø Air liur menetes atau nafas berbau aneh
Ø Sakit dan susah ketika menelan
Ø Kesakitan retrosternal (sakit dirasakan dibagian posterior sternum . Plat tulang yang membentuk bagian tengah dinding anterior toraks)
Ø Muntah darah
Komplikasi
Komplikasi akibat keracunan asid-alkali:
Penyedotan racun asid-alkali menyebabkan radang trakea dan radang bronkus paru-paru. Komplikasi lainnya ialah tekanan darah tinggi, renjatan, kerusakan hati dan ginjal dan hemolisis . Selain dari itu, penggumpalan darah yang tidak lancar didalam pembuluh darah (satu keadaan di mana pendarahan terganggu akibat kekurangan faktor pembekuan darah) juga mungkin terjadi. Luka terbakar di perut akan menyebabkan sakit perut yang berlebihan dan gangguan saluran esofagus.
Langganan:
Komentar (Atom)

